Jumat, 16 Juni 2017



ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN NASIONAL DI SMK BAKTI NUSANTARA 666

LAPORAN

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan


Dosen Pengampu : Dr. Ara Hidayat, M.Pd


Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati





oleh :
Qisti Fadilatussaniatun
1162060081






BANDUNG
2017 M / 1438 H



LEMBAR PENGESAHAN

            Pengesahan Laporan Kegiatan Observasi mengenai Organisasi Penyelenggara Pendidikan Nasional di SMK Bakti Nusantara 666, di kota Bandung :

            Nama                           : Qisti Fadilatussaniatun
            NIM                            : 1162060081
            Program Studi             : Pendidikan Biologi
            Fakultas                       : Tarbiyah dan Keguruan

            Telah melakukan kegiatan observasi di SMK Bakti Nusantara 666 pada tanggal 19 Mei 2017 dan tanggal 5 Juni 2017. Rincian kegiatan terangkum dalam laporan ini.


Bandung, 5 Juni 2017



Mengetahui

Dosen Pembimbing




Dr. Ara Hidayat, M.Pd
NIP : 196307041988011001
Kepala SMK Bakti Nusantara 666




Deni Danis Suara, S.T., M.Kom



                           

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek antara lain jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi pendidikan tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah tersebut.
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai kemampuan organizational pendidikan yang efektif. Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu melakukan pendekatan terhadap strategi global sebagai suatu tuntutan untuk dapat mengelola sebuah organisasi pendidikan secara berhasil. Memimpin sebuah organisasi pendidikan yang produktif berarti mengetahui dan memahami perilaku individu di dalam organisasi pendidikan tempat kerja para guru dan seluruh staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan organisasi pendidikan.

  1. Tujuan Kegiatan
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir  mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Melalui laporan ini diharapkan para pembaca lebih mengetahui dan lebih tanggap akan pentingnya organisasi penyelenggara pendidikan dalam dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini. 
 
  1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal                : Jumat, 19 Mei 2017
Waktu                          : Pukul 13.00 WIB s.d. 14.30 WIB
Tempat                        : SMK Bakti Nusantara 666 tepatnya di Jalan Raya Percobaan Cileunyi Km 17,1 Nomor 65, RT 03 RW 15, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung 40393.



BAB II
LANDASAN TEORI

Istilah “Organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa Latin “organum” yang berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 59).
Gibson at.all (1995:6) dalam buku Ara Hidayat (2012:59)  mengartikan organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
Robbins (1994:4) dalam buku Ara Hidayat dan Imam Machali (2012:59) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Sondang P. Siagian  mengemukakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk persekutuan anatara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan. Prajudi Atmosudirjo mengemukakan bahwa organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Beberapa pengertian tersebut menunjukkan bahwa organisasi adalah sebuah wadah, tempat atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. sedangkan pengorganisasian (organizing) merupakan proses pembentukan wadah/sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Jika dikaitkan dengan pendidikan (organisasi pendidikan) adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah :
a.       Adanya tujuan bersama; organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan, biasanya terrumuskan dalam visi, misi, target dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam organisasi.
b.      Adanya kerja sama dua orang atau lebih; organisasi terbentuk karena adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
c.       Adanya pembagian tugas; untuk efektifitas, efisiensi dan produktivitas organisasi dibutuhkan pembagian tugas.
d.      Adanya kehendak untuk bekerja sama; anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak untuk bekerjasama mencapai tujuan bersama. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktivitas pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien dan produktif untuk mecapai tujuan yang diinginkan. sehingga diantara tujuan dan manfaat organisasi pendidikan adalah :
a.       Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
b.      Tercapainya efektivitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c.       Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
d.      Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).



BAB III
METODOLOGI

  1. Prosedur
Prosedur kegiatan observasi ini diawali dengan pembagian materi yang telah ditentukan, kemudian membuat perencanaan berupa surat permohonan izin survey/kunjungan yang meliputi tempat dan waktu kegiatan. Setelah itu, dilakukan kunjungan ke SMK Bakti Nusantara 666. Dalam melakukan observasi yang dilakukan secara berkelompok ini yang tujuannya untuk mengetahui organisasi penyelenggara pendidikan nasional di SMK Bakti Nusantara 666, penulis menggunakan metode wawancara/interview. Penulis langsung berhadapan dengan responden yaitu seorang Kepala Sekolah  untuk mengumpulkan data-data informasi yang dibutuhkan. Kemudian setelah informasi dan data-data terkumpul, penulis mendeskripsikan hasil wawancara dalam bentuk tanya jawab dalam tahap pembahasan.

  1. Instrumen
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa daftar pertanyaan yang sebelumnya telah disiapkan. Selain itu juga, untuk mendapatkan data yang lebih jelas penulis menggunakan handphone untuk merekam apa saja jawaban yang telah dijelaskan oleh responden.
Dalam menunjang dan memperkuat hasil observasi, penulis mengutip beberapa teori dari :
a.      Hidayat, A., & Machali, I. (2012). Pengelolaan pendidikan: konsep, prinsip, dan aplikasi dalam mengelola sekolah dan madrasah. Yogyakarta: Kaukaba.
b.  Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja Rosdakarya Bandung.
c.   Republik Indonesia. 2001. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Lembaran Negara RI Tahun 2001, No. 112)
d.    Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


BAB IV
HASIL OBSERVASI

  1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya SMK Bakti Nusantara 666 ?   SMK Bakti Nusantara didirikan oleh H. Nandang A.T dan H. Dedi Muldedi, S.Pd pada tahun 2007. Asal mula penamaan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Bakti Nusantara 666 ini yaitu ketika dua orang tokoh utama pendirinya yaitu H. Nandang A.T dan H. Dedi Muldedi, S.Pd menunaikan ibadah haji pada tahun 2006. Pada saat itu, mereka berada di kamar 666 sehingga untuk penamaan yayasan sekolah ini menjadi SMK Bakti Nusantara 666.  Pada tahun 2007, waktu itu hanya tersedia jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) saja, tetapi pada tahun 2010 barulah tersedia jurusan yang lainnya seperti Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Animasi, Akuntansi dan Pemasaran. 
  2. Apakah yang menjadi visi/tujuan dari SMK Bakti Nusantara 666 ini ? Tujuan atau visi dari SMK Bakti Nusantara ini adalah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan berwawasan internasional dengan lulusan yang mantap dalam imtaq, unggul dalam iptek, berprestasi, serta siap bersaing dalam menghadapi tantangan global.
            Hal ini sesuai dengan unsur-unsur yang membentuk suatu organisasi yaitu salah satunya adalah harus adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan biasanya terrumuskan dalam visi, misi, target dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam organisasi. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61).
  1. Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam organisasi di SMK Bakti Nusantara 666? Orang-orang yang terlibat dalam organisasi sekolah di yayasan ini adalah dari mulai yang paling atas yaitu ketua yayasan, kepala yayasan SMK Bakti Nusantara 666, wakasek yang terdiri dari wakasek kurikulum, wakasek hubungan industri (hubin), wakasek kesiswaan dan wakasek sarana dan prasarana, komite-komite yang terdiri dari kaprog setiap jurusan yang dibantu oleh sekretaris programnya, tata usaha yang dibantu oleh staff kurikulum, keuangan, kesiswaan, kepegawaian, pustakawan, operator sekolah, caraka dan satpam beserta guru-guru dan siswa SMK Bakti Nusantara.
  1. Usaha apa saja yang dilakukan agar terciptanya tujuan/visi di sekolah ini ? Usaha yang dilakukan demi tercapainya tujuan atau visi sekolah ini selain dari lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dan menegakkan kedisiplinan siswa tetapi untuk menciptakan lulusan yang ber-imtaq diadakannya peningkatan akhlak melalui mata pelajaran PAI dengan kegiatan dirasah Islam yang dilaksanakan di masjid, shalat dhuha bersama-sama dan setiap siswa wajib melakukan shalat dzuhur berjamaah.
  2. Bagaimanakah skema organisasi penyelenggara di SMK Bakti Nusantara 666 ? Skema organisasi penyelenggara pendidikan di SMK Bakti Nusantara dimulai dari yang paling atas yaitu kepala SMK Bakti Nusantara, wakasek yang terdiri dari wakasek kurikulum, wakasek hubungan industri (hubin), wakasek kesiswaan dan wakasek sarana dan prasarana, komite-komite yang terdiri dari kaprog setiap jurusan yang dibantu oleh sekretaris programnya, tata usaha yang dibantu oleh staff kurikulum, keuangan, kesiswaan, kepegawaian, pustakawan, operator sekolah, caraka dan satpam beserta guru-guru dan siswa SMK Bakti Nusantara.
    Dilihat dari struktur organisasinya, jenis organisasi di SMK Bakti Nusantara 666 termasuk organisasi formal. Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada personil dan membangun hubungan tertentu di antara orang-orang pada berbagai kedudukan. Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-unsur administrasi sebagai berikut :
    a.       Kedudukan. Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi.
    b.      Hirarki kekuasaan. Struktur digambarkan sebagai suatu rangkaian hubungan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu organisasi.
    c.   Kedudukan garis dan staff. Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi, perintah dan petunjuk pelaksana. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61)
    Bentuk/skema struktur organisasi di SMK Bakti Nusantara 666 berbentuk piramidal, yaitu salah satu bentuk skema yang ada di organisasi formal. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61).  
         Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang proses belajar mengajar. (Fattah, 1996 : 28 ). Struktur organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan beberapa bagian masih diselenggarakan secara desentralisasi. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya. (Purwanto, 2012 : 36)       
  3. Dalam pembagian tugas, setiap staff di sini pasti berbeda-beda latar belakang pendidikannya. Apakah itu disesuaikan dengan bidang pendidikannya masing-masing ? Sebenarnya kalau untuk staff di sini tidak sesuai dengan kualifikasinya. Tetapi yang sifatnya harus linier yaitu masing-masing guru mata pelajaran yang mengajar sesuai dengan mata kuliah yang diampunya, karena kalau tidak linier maka guru tersebut tidak akan mendapatkan sertifikasi. Untuk menjadi wakasek kurikulum pun yang semestinya dari lulusan teknologi pendidikan di sini bisa siapa saja. Namun ada persyaratannya yaitu harus mengajar selama minimal 12 jam per minggu. 
  4. Apakah yang membedakan organisasi di yayasan ini dengan sekolah yang lain ? Yang membedakannya tentu bahwa yayasan itu berstatus swasta  berbeda dengan sekolah sekolah yang berstatus negeri mereka berada di bawah kementerian pendidikan nasional. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan di peruntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Kemudian, pada pasal 2 disebutkan bahwa Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Yayasan diwajibkan membayar segala biaya yang dikeluarkan organ Yayasan dalam rangka menjalankan tugas Yayasan sebagaimana diatur dalam pasal 6 (UU No.16 Tahun 2001, 2001) 
  5. Terkait dengan pembiayaan khususnya gaji Guru di yayasan itu diperoleh dari mana ? Untuk pembiayaan khususnya di yayasan ini, berasal dari SPP siswa sebesar 250.000 per bulannya. Tetapi jika ada bantuan berupa dana BOS yang datangnya tiap 3 bulan sekali maka SPP setiap siswa nya akan dipotong karena sudah ter-cover oleh dana BOS tersebut. Jadi, dana BOS itu selain untuk perluasan dan fasilitas sekolah, tetapi juga untuk meringankan SPP siswa. 
  6. Di yayasan ini kan tidak hanya ada SMK Bakti Nusantara saja, tetapi menyatu dengan SD dan SMP nya. Apakah dalam penyelenggaraan organisasi nya itu berbeda atau sama? Dalam penyelenggaraan organisasi nya jelas berbeda-beda. Di SD, SMP dan SMK Bakti Nusantara ini mempunyai struktur organisasi yang terpisah-pisah, termasuk dalam urusan administrasi nya pun (Tata Usaha) berbeda, terpisah sesuai jenjang pendidikannya. 
  7. Untuk pergantian kepala sekolah di SMK Bakti Nusantara itu tiap berapa tahun sekali ? Kalau di swasta, tidak ada batasan kepala sekolah harus menjabat sekian tahun sekali. Tetapi tergantung dari pihak yayasannya itu sendiri. Pernah ada pergantian kepala sekolah pada tahun 2010, yaitu yang sekarang menjadi ketua yayasannya yaitu pak H. Suherman, SE.,MM dan digantikan kepala sekolahnya oleh saya sendiri (Deni Danis Suara, S.T., M.Kom).


    BAB V
    PENUTUP
       A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa organisasi sekolah di SMK Bakti Nusantara 666 adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu  disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya Begitu pula dengan struktur organisasi sekolah. Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis.
Usaha pengorganisasian sekolah adalah sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja bermuara pada produktivitas kerja yang terarah pada tujuan institusional masing-masing. Sekolah sebagai organisasi kerja yang didalamnya bekerjasama sejumlah personal sangat tergantung pada manuasia yang menjadi penggeraknya. Sebuah sekolah harus diorganisasi sebagai lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusional tersebut. Untuk itu pengorganisasian sebuah sekolah harus difokuskan pada usaha mengarahkan semua kemampuan, untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki anak-anak secara maksimal, agar berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakatnya.

  1. Saran
Bagi pembaca, diharapkan dengan penyelenggaraan organisasi di sekolah ini lebih mengetahui dan membangun pembidangan dan pembagian kerja (team work) yang jelas di dalam organisasi pendidikan sebagai kegiatan pengendalian sehingga memungkinkan terjalinnya kerjasama antara kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah dan semua wali kelas bahkan dengan guru dan murid, antar wali kelas, antar guru dan sebagainya. 


DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Hidayat, A., & Machali, I. (2012). Pengelolaan pendidikan: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba.
Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Republik Indonesia. 2001. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Lembaran Negara RI Tahun 2001, No. 112)








 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar