ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN NASIONAL DI SMK BAKTI NUSANTARA 666
LAPORAN
Diajukan Sebagai Syarat
untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Ara Hidayat, M.Pd
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
MIPA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati
oleh :
Qisti Fadilatussaniatun
1162060081
BANDUNG
2017 M / 1438 H
LEMBAR
PENGESAHAN
Pengesahan
Laporan Kegiatan Observasi mengenai Organisasi Penyelenggara Pendidikan
Nasional di SMK Bakti Nusantara 666, di kota Bandung :
Nama : Qisti
Fadilatussaniatun
NIM : 1162060081
Program
Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Telah
melakukan kegiatan observasi di SMK Bakti Nusantara 666 pada tanggal 19 Mei 2017
dan tanggal 5 Juni 2017. Rincian kegiatan terangkum dalam laporan ini.
Bandung, 5 Juni 2017
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Dr. Ara Hidayat, M.Pd
NIP : 196307041988011001
|
Kepala SMK Bakti Nusantara 666
Deni Danis Suara, S.T., M.Kom
|
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Peranan
sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang
dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai
manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
Kegiatan
untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan
sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah
tergantung pada beberapa aspek antara lain jenis, tingkat dan sifat sekolah
yang bersangkutan. Susunan organisasi pendidikan tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja
jenis sekolah tersebut.
Oleh
karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai kemampuan organizational
pendidikan yang efektif. Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu
melakukan pendekatan terhadap strategi global sebagai suatu tuntutan untuk
dapat mengelola sebuah organisasi pendidikan secara berhasil. Memimpin sebuah
organisasi pendidikan yang produktif berarti mengetahui dan memahami perilaku
individu di dalam organisasi pendidikan tempat kerja para guru dan seluruh staf
yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
organisasi pendidikan.
- Tujuan Kegiatan
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Melalui
laporan ini diharapkan para pembaca lebih mengetahui dan lebih tanggap akan
pentingnya organisasi penyelenggara pendidikan dalam dunia pendidikan di Indonesia
sekarang ini.
- Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d. 14.30 WIB
Tempat : SMK Bakti Nusantara 666 tepatnya di Jalan
Raya Percobaan Cileunyi Km 17,1 Nomor 65, RT 03 RW 15, Desa Cimekar, Kecamatan
Cileunyi Kabupaten Bandung 40393.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Istilah
“Organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa Latin “organum” yang
berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti
“mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai
sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk
mencapai sesuatu. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 59).
Gibson at.all
(1995:6) dalam buku Ara Hidayat (2012:59) mengartikan organisasi sebagai wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai
oleh individu secara sendiri-sendiri.
Robbins (1994:4)
dalam buku Ara Hidayat dan Imam Machali (2012:59) mendefinisikan organisasi
sebagai kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa organisasi adalah setiap
bentuk persekutuan anatara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan. Prajudi Atmosudirjo
mengemukakan bahwa organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur
tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja
sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Beberapa
pengertian tersebut menunjukkan bahwa organisasi adalah sebuah wadah, tempat
atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. sedangkan pengorganisasian (organizing) merupakan proses
pembentukan wadah/sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Jika dikaitkan
dengan pendidikan (organisasi pendidikan) adalah tempat untuk melakukan
aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan
pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem
dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Unsur-unsur
dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah :
a. Adanya
tujuan bersama; organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan, biasanya
terrumuskan dalam visi, misi, target dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan
berbagai unsur dalam organisasi.
b. Adanya
kerja sama dua orang atau lebih; organisasi terbentuk karena adanya kerja sama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
c. Adanya
pembagian tugas; untuk efektifitas, efisiensi dan produktivitas organisasi
dibutuhkan pembagian tugas.
d. Adanya
kehendak untuk bekerja sama; anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak
untuk bekerjasama mencapai tujuan bersama. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
Pendidikan
sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktivitas
pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien dan
produktif untuk mecapai tujuan yang diinginkan. sehingga diantara tujuan dan
manfaat organisasi pendidikan adalah :
a. Mengatasi
keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai
tujuan pendidikan.
b. Tercapainya
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c. Dapat
menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
d. Menjadi
tempat pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 60).
BAB
III
METODOLOGI
- Prosedur
Prosedur
kegiatan observasi ini diawali dengan pembagian materi yang telah ditentukan,
kemudian membuat perencanaan berupa surat permohonan izin survey/kunjungan yang
meliputi tempat dan waktu kegiatan. Setelah itu, dilakukan kunjungan ke SMK
Bakti Nusantara 666. Dalam melakukan observasi yang dilakukan secara
berkelompok ini yang tujuannya untuk mengetahui organisasi penyelenggara
pendidikan nasional di SMK Bakti Nusantara 666, penulis menggunakan metode wawancara/interview.
Penulis langsung berhadapan dengan responden yaitu seorang Kepala Sekolah untuk mengumpulkan data-data informasi yang
dibutuhkan. Kemudian setelah informasi dan data-data terkumpul, penulis
mendeskripsikan hasil wawancara dalam bentuk tanya jawab dalam tahap
pembahasan.
- Instrumen
Untuk
mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode
wawancara dengan instrumen berupa daftar pertanyaan yang sebelumnya telah
disiapkan. Selain itu juga, untuk mendapatkan data yang lebih jelas penulis
menggunakan handphone untuk merekam apa saja jawaban yang telah
dijelaskan oleh responden.
Dalam menunjang
dan memperkuat hasil observasi, penulis mengutip beberapa teori dari :
a. Hidayat, A., & Machali, I.
(2012). Pengelolaan pendidikan: konsep, prinsip, dan aplikasi dalam
mengelola sekolah dan madrasah. Yogyakarta: Kaukaba.
b. Fattah,
Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja
Rosdakarya Bandung.
c. Republik Indonesia. 2001. Undang-undang Nomor 16 Tahun
2001 tentang Yayasan. Lembaran Negara RI Tahun 2001, No. 112)
d. Ngalim
Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
BAB IV
HASIL
OBSERVASI
- Bagaimanakah sejarah terbentuknya SMK Bakti Nusantara 666 ? SMK Bakti Nusantara didirikan oleh H. Nandang A.T dan H. Dedi Muldedi, S.Pd pada tahun 2007. Asal mula penamaan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Bakti Nusantara 666 ini yaitu ketika dua orang tokoh utama pendirinya yaitu H. Nandang A.T dan H. Dedi Muldedi, S.Pd menunaikan ibadah haji pada tahun 2006. Pada saat itu, mereka berada di kamar 666 sehingga untuk penamaan yayasan sekolah ini menjadi SMK Bakti Nusantara 666. Pada tahun 2007, waktu itu hanya tersedia jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) saja, tetapi pada tahun 2010 barulah tersedia jurusan yang lainnya seperti Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Animasi, Akuntansi dan Pemasaran.
- Apakah yang menjadi visi/tujuan dari SMK Bakti Nusantara 666 ini ? Tujuan atau visi dari SMK Bakti Nusantara ini adalah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan berwawasan internasional dengan lulusan yang mantap dalam imtaq, unggul dalam iptek, berprestasi, serta siap bersaing dalam menghadapi tantangan global.
Hal ini sesuai dengan unsur-unsur yang membentuk suatu organisasi
yaitu salah satunya adalah harus adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan
sesuatu yang akan diinginkan biasanya terrumuskan dalam visi, misi, target dan
tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam organisasi. (Ara
Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61).
- Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam organisasi di SMK Bakti Nusantara 666? Orang-orang yang terlibat dalam organisasi sekolah di yayasan ini adalah dari mulai yang paling atas yaitu ketua yayasan, kepala yayasan SMK Bakti Nusantara 666, wakasek yang terdiri dari wakasek kurikulum, wakasek hubungan industri (hubin), wakasek kesiswaan dan wakasek sarana dan prasarana, komite-komite yang terdiri dari kaprog setiap jurusan yang dibantu oleh sekretaris programnya, tata usaha yang dibantu oleh staff kurikulum, keuangan, kesiswaan, kepegawaian, pustakawan, operator sekolah, caraka dan satpam beserta guru-guru dan siswa SMK Bakti Nusantara.
- Usaha apa saja yang dilakukan agar terciptanya tujuan/visi di sekolah ini ? Usaha yang dilakukan demi tercapainya tujuan atau visi sekolah ini selain dari lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dan menegakkan kedisiplinan siswa tetapi untuk menciptakan lulusan yang ber-imtaq diadakannya peningkatan akhlak melalui mata pelajaran PAI dengan kegiatan dirasah Islam yang dilaksanakan di masjid, shalat dhuha bersama-sama dan setiap siswa wajib melakukan shalat dzuhur berjamaah.
- Bagaimanakah skema organisasi penyelenggara di
SMK Bakti Nusantara 666 ? Skema organisasi
penyelenggara pendidikan di SMK Bakti Nusantara dimulai dari yang paling atas
yaitu kepala SMK Bakti Nusantara, wakasek yang terdiri dari wakasek kurikulum,
wakasek hubungan industri (hubin), wakasek kesiswaan dan wakasek sarana dan
prasarana, komite-komite yang terdiri dari kaprog setiap jurusan yang dibantu
oleh sekretaris programnya, tata usaha yang dibantu oleh staff kurikulum,
keuangan, kesiswaan, kepegawaian, pustakawan, operator sekolah, caraka dan
satpam beserta guru-guru dan siswa SMK Bakti Nusantara.
Dilihat dari struktur
organisasinya, jenis organisasi di SMK Bakti Nusantara 666 termasuk organisasi
formal. Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur
organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara
organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal dimaksudkan untuk
menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada personil dan
membangun hubungan tertentu di antara orang-orang pada berbagai kedudukan. Struktur
dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-unsur administrasi sebagai berikut
:a. Kedudukan. Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi.b. Hirarki kekuasaan. Struktur digambarkan sebagai suatu rangkaian hubungan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu organisasi.c. Kedudukan garis dan staff. Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi, perintah dan petunjuk pelaksana. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61)Bentuk/skema struktur organisasi di SMK Bakti Nusantara 666 berbentuk piramidal, yaitu salah satu bentuk skema yang ada di organisasi formal. (Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012 : 61). Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang proses belajar mengajar. (Fattah, 1996 : 28 ). Struktur organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan beberapa bagian masih diselenggarakan secara desentralisasi. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya. (Purwanto, 2012 : 36)
- Dalam pembagian tugas, setiap staff di sini pasti berbeda-beda latar belakang pendidikannya. Apakah itu disesuaikan dengan bidang pendidikannya masing-masing ? Sebenarnya kalau untuk staff di sini tidak sesuai dengan kualifikasinya. Tetapi yang sifatnya harus linier yaitu masing-masing guru mata pelajaran yang mengajar sesuai dengan mata kuliah yang diampunya, karena kalau tidak linier maka guru tersebut tidak akan mendapatkan sertifikasi. Untuk menjadi wakasek kurikulum pun yang semestinya dari lulusan teknologi pendidikan di sini bisa siapa saja. Namun ada persyaratannya yaitu harus mengajar selama minimal 12 jam per minggu.
- Apakah yang membedakan organisasi di yayasan ini dengan sekolah yang lain ? Yang membedakannya tentu bahwa yayasan itu berstatus swasta berbeda dengan sekolah sekolah yang berstatus negeri mereka berada di bawah kementerian pendidikan nasional. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan di peruntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Kemudian, pada pasal 2 disebutkan bahwa Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Yayasan diwajibkan membayar segala biaya yang dikeluarkan organ Yayasan dalam rangka menjalankan tugas Yayasan sebagaimana diatur dalam pasal 6 (UU No.16 Tahun 2001, 2001)
- Terkait dengan pembiayaan khususnya gaji Guru di yayasan itu diperoleh dari mana ? Untuk pembiayaan khususnya di yayasan ini, berasal dari SPP siswa sebesar 250.000 per bulannya. Tetapi jika ada bantuan berupa dana BOS yang datangnya tiap 3 bulan sekali maka SPP setiap siswa nya akan dipotong karena sudah ter-cover oleh dana BOS tersebut. Jadi, dana BOS itu selain untuk perluasan dan fasilitas sekolah, tetapi juga untuk meringankan SPP siswa.
- Di yayasan ini kan tidak hanya ada SMK Bakti Nusantara saja, tetapi menyatu dengan SD dan SMP nya. Apakah dalam penyelenggaraan organisasi nya itu berbeda atau sama? Dalam penyelenggaraan organisasi nya jelas berbeda-beda. Di SD, SMP dan SMK Bakti Nusantara ini mempunyai struktur organisasi yang terpisah-pisah, termasuk dalam urusan administrasi nya pun (Tata Usaha) berbeda, terpisah sesuai jenjang pendidikannya.
- Untuk
pergantian kepala sekolah di SMK Bakti Nusantara itu tiap berapa tahun
sekali ? Kalau di swasta, tidak ada batasan kepala sekolah
harus menjabat sekian tahun sekali. Tetapi tergantung dari pihak yayasannya itu
sendiri. Pernah ada pergantian kepala sekolah pada tahun 2010, yaitu yang
sekarang menjadi ketua yayasannya yaitu pak H. Suherman, SE.,MM dan
digantikan kepala sekolahnya oleh saya sendiri (Deni Danis Suara, S.T., M.Kom).
BAB VPENUTUP
Berdasarkan
hasil observasi yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa organisasi sekolah di
SMK Bakti Nusantara 666 adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar
bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah
sehingga kita bisa menyelesaikannya Begitu pula dengan struktur organisasi sekolah.
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para
pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah
yang strategis.
Usaha
pengorganisasian sekolah adalah sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja bermuara pada produktivitas kerja yang terarah pada tujuan
institusional masing-masing. Sekolah sebagai organisasi kerja yang didalamnya
bekerjasama sejumlah personal sangat tergantung pada manuasia yang menjadi
penggeraknya. Sebuah sekolah harus diorganisasi sebagai lembaga pendidikan
untuk mencapai tujuan institusional tersebut. Untuk itu pengorganisasian sebuah
sekolah harus difokuskan pada usaha mengarahkan semua kemampuan, untuk membantu
perkembangan potensi yang dimiliki anak-anak secara maksimal, agar berguna bagi
dirinya sendiri dan masyarakatnya.
- Saran
Bagi
pembaca, diharapkan dengan penyelenggaraan organisasi di sekolah ini lebih
mengetahui dan membangun pembidangan dan pembagian kerja (team work) yang
jelas di dalam organisasi pendidikan sebagai kegiatan pengendalian sehingga
memungkinkan terjalinnya kerjasama antara kepala sekolah dengan wakil kepala
sekolah dan semua wali kelas bahkan dengan guru dan murid, antar wali kelas,
antar guru dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Fattah,
Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja Rosdakarya
Bandung.
Hidayat, A., & Machali, I.
(2012). Pengelolaan pendidikan: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi dalam
Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba.
Ngalim
Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Republik Indonesia. 2001. Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Lembaran Negara RI Tahun 2001, No.
112)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar